Social Network Analysis
Jaringan Sosial
Halo semuanya! Terima kasih ya sudah mengunjungi blog ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas seputar jaringan sosial. Sebelumnya apa sih yang dimaksud dengan jaringan sosial itu? Yuk kita simak penjelasannya dibawah ini.
Jaringan sosial adalah suatu hubungan yang terjalin antara individu dengan individu maupun juga dengan kelompok. Menurut Mitchel (1969), jaringan sosial merupakan pengelompokkan yang terdiri dari sejumlah orang dimana orang-orang yang terlibat dalam jaringan tersebut mempunyai identitas dan dihubungkan antara satu dengan yang lainnya melalui hubungan-hubungan sosial sehingga dalam hubungan itu dapat dikelompokkan menjadi satu kesatuan sosial. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap individu yang terjalin dalam hubungan bisa menyesuaikannya pada kebutuhan masing-masing. Hubungan atau relasi tersebut bisa terbentuk dari adanya persamaan pemikiran maupun juga kepentingan sehingga dari setiap persamaan tersebut menciptakan suatu kesatuan sosial yang didasarkan pada keinginan untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.
Dalam perkembangan jaringan sosial, terdapat fenomena penyebaran informasi. Holmes (2005) membedakan penyebaran informasi tersebut menjadi dua, yaitu First Media Age dan Second Media Age. First media age sendiri didasarkan pada broadcast (televisi, radio, koran, atau majalah) yang dijadikan sebagai model transmisi utama. Sedangkan second media age adalah komunikasi yang berbasis jaringan atau internet. Terdapat perbedaan dalam masing-masing fenomena tersebut, yaitu:
• First media Age memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terpusat (Few speak to many)
2. Komunikasi satu arah
3. Sebagian besar media dikontrol oleh negara
4. Khalayak terframentasi dan dibentuk sebagai massa
5. Mempengaruhi kesadaran
• Second Media Age memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tidak terpusat (many speak to many)
2. Komunikasi dua arah
3. Menghindari adanya control yang dilakukan oleh negara
4. Demokratisasi
5. Khalayak lebih individualis
Jaringan sosial juga memiliki prinsip yang berbeda dari penelitian lain. Prinsip-prinsip tersebut ialah sebagai berikut:
1. Relations (not attributes)
Terdiri dari beberapa macam, yaitu data atribusi, data relasi, data agregat, dan data individual masing-masing aktor.
2. Network (not group)
Aktor adalah anggota dari sebuah jaringan bukan dari kelompok. Aktor bisa menjadi anggota kelompok namun mempunyai jaringan yang luas dari kelompok itu.
3. Relations in a relational context
Relasional antar aktor dalam penelitian jaringan harus dipahami dalam konteks relational tertentu.
Berikut adalah contoh jaringan sosial individu saya sendiri selama 3 hari (21 September 2023 – 23 September 2023) yang sudah saya analisis secara sederhana:
- 21 September 2023 : Saya mempunyai 1 relasi dengan 1 aktor, yaitu V dimana teman saya ini (V) yang menghubungi saya terlebih dahulu.
- 22 September 2023 : Saya mempunyai 5 relasi dengan 4 aktor, yaitu J, C, S, dan A. Saya dihubungi oleh pelanggan (J) yang menanyakan perihal barang yang saya jual, lalu saya sebagai reseller menyampaikan pesan tersebut kepada salah satu pemilik usaha (C). Di hari yang sama pula saya juga dihubungi pelanggan (S) yang memiliki tujuan sama seperti (J) lalu saya menyampaikan pesannya kepada salah satu pemilik usaha namun orangnya berbeda (A). Bisa dikatakan bahwa menjadi penjembatan antara (J) dengan (C) dan (S) dengan (A) yang tidak saling mengenal satu sama lain namun (C) dan (A) menaungi usaha yang sama atau saling mengenal.
- 23 September 2023 : Saya mempunyai 3 relasi dengan 4 aktor dan 1 aktor yang sama. Saya menghubungi teman-teman saya melalui grup yang beranggota 5 orang termasuk saya lalu saya menghubungi 1 orang yang sama dari grup tersebut melalui chat pribadi. Semua aktor yang terlibat saling mengenal satu sama lain.
Itu dia penjelasan terkait jaringan sosial. Semoga blog ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih ^^